NAMA Markus Horison mendadak menggema di jagat media sosial usai teriak local pride jelang pengalungan medali juara Piala AFF U-16 2022. Padahal, Bima Sakti selaku pelatih kepala, dari awal sampaikan pesan untuk tetap rendah hati.
Kata-kata Markus Horison di depan kamera televisi usai Timnas Indonesia U-16 juara Piala AFF U-16 2022 menjadi polemik. Kata-katanya jelas, yakni "local pride, champione".
Banyak warganet yang menyayangkan perkataan Markus Horison yang justru memperkeruh suasana di tengah keberhasilan Timnas Indonesia U-16 berhasil menjadi juara Piala AFF U-16 2022.
Tampaknya, apa yang diteriakkan Markus Horison di depan kamera itu tidak sejalan dengan perkataan dari Bima Sakti.
Pelatih asal Balikpapan itu sejak awal mengatakan untuk tidak sombong. Perlu fokus yang baik karena ke depan masih ada laga-laga besar menanti.
“Oleh sebab itu kita fokus lagi dan kita bersyukur saat ini bisa juara,” lanjut pelatih 46 tahun ini.
Fokus Bima Sakti adalah para pemain dan staf pelatih bersyukur kepada Tuhan. Tidak ada perayaan berlebihan, bahkan kata-kata yang menyindir.
“Saya juga sampaikan tidak ada joget-joget, kalau tidak percaya datang saja ke ruang ganti kami dipastikan tidak ada joget-joget. Kami bersyukur saja dan bersujud sama Allah,” tegas pelatih yang memenangkan trofi pertamanya sebagai pelatih.